Selama ini untuk mendeteksi adanya kanker dilakukan dengan mamografi, USG, MRI atau biopsi. Tapi bagi orang dengan risiko tinggi seperti memiliki riwayat keluarga kanker, tak ada salahnya melakukan tes darah untuk deteksi dini petanda tumor. Petanda tumor (tumor marker) adalah zat yang ditemukan dalam darah, urine atau jaringan tubuh yang kadarnya meningkat pada kanker. Terdapat banyak jenis petanda tumor, yang masing-masing menunjukkan suatu proses penyakit tertentu. Petanda tumor ini digunakan dalam bidang onkologi untuk membantu mendeteksi adanya kanker secara dini.
Petanda kanker dengan sampel darah atau urine ini dapat digunakan untuk:
- Skrining atau mendeteksi kanker secara dini, sebelum timbul gejala, pada populasi sehat atau populasi berisiko tinggi menderita kanker
- Mendiagnosis kanker atau jenis kanker tertentu
- Menentukan prognosis (kondisi yang akan terjadi) pada pasien
- Menentukan stadium kanker secara klinis
- Menantau perjalanan penyakit pada pasien dalam remisi atau selama mendapatkan terapi pembedahan, radiasi atau kemoterapi
- Menilai keberhasilan terapi
- Mendeteksi kekambuhan
- Memantau respon terhadap terapi
Orang yang berisiko tinggi antara lain:
- Memiliki riwayat keluarga menderita kanker
- Menderita hepatitis kronis
- Usia lanjut
- Mengalami haid pertama pada usia kurang dari 12 tahun
- Berhenti haid (menopause) di atas usia 50 tahun
- Tidak mempunyai anak
- Kehamilan pertama di atas usia 35 tahun
- Menjalani terapi hormonal
- Obesitas (kegemukan)
- Bergaya hidup tak sehat (merokok, kurang olahraga, pola makan tak sehat)
- Prostate-specific Antigen (PSA) untuk mendeteksi kanker prostat
- Carcinoembryonic Antigen (CEA) untuk mendeteksi kanker kolon, lambung, paru dan payudara.
- Alpha Fetoprotein (AFP) untuk mendeteksi kanker hati dan kanker sel benih (germ cell carcinoma)
- Ca 15-3 untuk mendeteksi kanker payudara
- Ca-125 untuk mendeteksi kanker ovarium
- Ca 19-9 untuk mendeteksi kanker lambung, kolon dan pankreas